Saturday, April 9, 2011

Rembesan pada bendungan

Air yang ditampung dalam waduk cenderung akan mencari jalan keluar dan mengalir ke bagian hilirnya, melalui material yang porous atau suatu rekahan, baik melalui tubuh bendungan, pondas, atau sekitar tumpuan.
Bendungan harus didesain aman terhadap rembesan.

Secara umum, langkah2 yang harus dilakukan dalam perencanaan terkait masalah rembesan:
  1. Pemetaan Lapangan
  2. Pemboran dan pengambilan contoh tanah
  3. Pengujian lapangan
  4. Investigasi geofisik
Untuk dapat menghitung debit rembesan, parameter yang harus diketahui adalah nilai koefesien permeabilitas K.
Nilai k tipikal untuk beberapa jenis material sbb:
- Kerikil
: > 1 cm/det
- pasir campur kerikil
: 10-2 - 1 cm/det
- pasir halus, lanau dan lanau lempungan: 10-5 - 10-2 cm/det
- Lempung dan lempung lanauan: < 10-5 cm/det

Masalah rembesan yang dapat menyebabkan keruntuhan bendungan antara lain :
  1. Tekanan angkat (blow out)
    Apabila tekanan air di pondasi yang pervious (lulus air) air lebih besar dari berat overburden bendungan, maka akan menyebabkan gaya angkat yang dapat meruntuhkan bendungan terutama di bagian kaki hilirnya.
  2. Piping
    Rembesan akibat tekanan air pori berlebih membawa butiran-butiran tanah hingga membentuk pipa-pipa dalam tubuh bendungan atau pondasinya.
  3. Erosi internal
    Rembesan akibat tekanan air pori berlebih masuk kedalam rekahan dalam tubuh bendungan maupun pondasi.
  4. Solutioning (penguraian)
    Terjadi akibat larutnya batuan dalam pondasi bendungan, misalnya gypsum, anhydrate, halite (salt rock), dan batu kapur/gamping
  5. Tekanan rembesan berlebihan
    Akibat naiknya muka air bendungan, garis freatik air ikut naik. Jika garis freatik memotong lereng hilir bendungan, maka akan terjadi pembasahan yang akan memicu terjadi nya erosi maupun longsoran bendungan

Untuk mengendalikan rembesan, dapat dilakukan dengan cara :
  1. Memberi lapisan filter.
    Filter dapat mencegah terjadinya piping maupun erosi internal, meskipung gradien hidrolisnya besar. Untuk itu filter harus didesain dengan benar dan tebalnya harus cukup untuk mengalirkan debit rembesan.
  2. Mengurangi rembesan dengan cara :
    • membuat kemiringan lereng lebih landai
    • membuat zona inti bendungan dari beton atau tanah bentonit yang plastis
  3. Mengendalikan rembesan melalui pondasi
    • membuat cutoff wall
    • membuat selimut kedap hulu (upstream impervious blanket)
    • membuat berm rembesan hilir (downstream seepage berm)
    • dengan grouting


No comments:

Post a Comment